Pages

Mudik Lebaran 1437H

Tahun keempat saya bersama Akang, tahun ke tiga kami lebaran berempat: Saya, Akang, Idlan, dan mamah.
Tradisi kami 1 syawal di bandung, dan tanggal 2 syawal mudik ke kuningan. Kampung halaman saya. Tahun ini mudiknya nambah ke Cilacap, kampung halaman mamah mertua.

Kami ber 6, Saya-Akang-Idlan-Mamah-kakak saya- keponakan. Perjalanan mudik disambut dengan macet. Perjalanan ke kuningan yang normalnya bisa ditempuh dalam 4-5jam melar menjadi 12 jam.

Rute yang kami rencanakan melewati jalur sumedang. Perjalanan dimulai dari tol pasir koja, macet sudah terasa di 15km sebelum pintu masuk tol cileunyi.

Macet masih berlanjut hampir disepanjang rute sumedang. Dari berita yang ada di televisi, di tol cipali macet parah, ini yang mendasari kami untuk mengambil jalur Sumedang. Ternyata zonk! Pengalaman macet tetap tidak bisa dihindari.

Bahkan di cadas pangerang, track perjalanan yang berliku buah karya kerja rodi anak bangsa di masa kolonial Belanda pun macet tak terhindarkan. Sistem jalan searah kendaraan bermotor yang juga hendak mudik membuat jalan menjadi sangat padat. Takjub saya melihat motor sebanyak itu.

Di Jatiwangi, masuk tol cipali melalui pintu tol Sumber jaya, perjalanan lancar sampai keluar pintu tol palimanan. Menuju ke pintu tol Ciperna, macet 2km. Fix total 12 jam sampai ke rumah emak di kuningan.

Biaya Tol
Untuk biaya tol di mudik kali ini tidak sebanyak biaya tol mudik sebelumnya yang menggunakan rute tol cipali.
1. Biaya dari pintu tol pasir koja - cileunyi sebesar Rp. 6.500,00.
2. Biaya dari pintu tol sumber jaya - palimanan Rp. 12.000,00.
3. Biaya dari pintu tol palimanan - Ciperna Rp. 6.000,00.
Total biaya tol Rp. 24.500,00.

Tips mudik lebaran
Pada tradisi mudik lebaran, macet sulit dihindari. PR banget supaya bisa mengurai kemacetan, yang dari tahun ke tahun seperti tanpa solusi. Kaya jodoh yang belum klik jadi belum bisa nikah, hahaha ini perumpaan apa sih :|

Mudik teh kaya makan buah simalakama, ga mudik ya ga sungkem dengan orang tua, terutama buat saya yang sudah tidak punya Ayah, ga sungkem tuh kaya gimana gitu nangis ngebanyangin rendang dan opor buatan emak hehehe. Kalaupun mudik ya begini, siap-siap dengan macet yang sulit sekali dihindari.

Mudik juga menjadi PR banget buat Ibu-ibu yang membawa batita. Bagaimana supaya si kecil tetap nyaman selama dalam perjalanan. Bagaimana agar semuanya lancar sampai di tempat tujuan. Jangan lupa untuk mencatat setiap keperluan, dengan begitu kita bisa cek perlengkapan apa yang ternyata belum kita persiapkan untuk si kecil, untuk suami, untuk diri sendiri, untuk mertua dan untuk peserta mudik yang lain.

Berikut tips mudik dari Ambu:
1. Siapkan dan cek kondisi kendaraan sebelum mudik. Lebih baik mengisi bahan bakar kendaraan sampai penuh, mengantisipasi perjalanan macet.
2. Siapkan perbekalan yang cukup susu, makanan kecil, dan roti/pisang (makanan yang gampang dibawa dan kandungan nutrisinya bisa mengganjal perut yang lapar).
3. Bawa mainan dan buku kesukaan
Saya bawa 5 mobilan dan 2 buku kesukaan Idlan, biar bisa mengobati kebosanan doi diperjalanan.
4. Karena macet sulit sekali dihindari, idlan memakai pospak. Dengan negosiasi yang alot, karena doi udah merasa ga betah pake pospak. Setiap pengen pipis doi pasti rewel, tugas Ambu untuk mengalihkan perhatiannya dan memberi pengertian kalau sedang macet sementara boleh pipis di pospak (ini teh intruksi yang ga mengenakan buat proses toilet training, tapi apa mau dikata :( )
5. Siapkan baju ganti, handuk, sabun dan alat solat.
Barangkali ada insiden si kecil BAB ketika perjalanan bisa sekalian bersih-bersih si kecil supaya lebih segar. Dan kita sekalian bisa mengajak solat di waktu solat.
6. Pilih tempat pemberhentian yang bisa solat, kamar mandinya cukup nyaman, dan disekitarnya ada penjual makanan (minimal ada yang jualan baso hehe).
7. Siapkan koleksi lagu yang bisa mengundang keceriaan ditengah kepenatan macet. Kebetulan kami menyediakan koleksi sheila on 7, dan sesekali ikut bernyanyi lagu-lagu anak yang sudah dikenal oleh idlan.
8. Bertakbir di beberapa kesempatan. Selain mengenalkan tauhid kepada si kecil sekaligus mengisi kembali energi dan meluruskan niat "mudik ingin bersilahturahim ke orangtua, semoga Alloh ridho".

Ini cerita Ambu, karena setiap Ibu punya cerita. Bagaimana cerita mudikmu?

:: 2 syawal 1437H/ 7 Juli 2016::

Pulang ke rumah yang terbuat dari rindu




Mansu Kids

3 komentar:

  1. Mudiknya tampak asyik meski macet macetan

    BalasHapus
  2. Wah sama dong. 2 Syawal kemaren saya juga lewat setengah dari rute itu, ke Sumedang. Untung cuma setengah, jadi 'cuma' 6 jam di jalan ^^;

    BalasHapus
  3. da khasnya lebaran di endonesya mah kieu. mari kita nikmati~

    BalasHapus