Cerita Ambu

Dago Dairy peternakan sapi perah yang berada di antara perbukitan Dago dan Lembang. Satu sudut yang tidak terlalu jauh dari kota Bandung dan bisa jadi alternatif wisata edukasi, mengenal sapi perah. Tidak cuma untuk si kecil tetapi untuk Ibu dan Ayahnya juga boleh laaah sesekali refreshingnya tidak cuma ke mall hehehe.

Menemani idlan ikut playdate yang diadakan oleh RB Playdate Institut Ibu Profesional Bandung. Saya, Akang dan Idlan tiba di meeting point terlambat 20 menit. Akang berinisiatif untuk langsung ke tempat Tujuan. Berbekal peta dari Bu Yanti (pemilik Dago Dairy) yang saya dapat melalui koordinator playdate.

Menuju kesini jalanan kecil, sempit, dan TANPA ada penunjuk Arah menuju ke arah Dago Dairy ini. Pun ketika saat menuju kesini bertanya kepada orang yang kami temui, mereka ga tau. Dan Google maps pun belum menyentuh tempat ini hihi.

Peta menuju Dago Diary

Keseruan pun dimulai!

Untuk menuju kesana bisa mengambil arah jalan Dago Giri (lawang wangi kafe) menuju ke Jl. Dalem Wangi.

Masuk jalan berportal melewati seperti perumahan gitu, ga nyangka banget ada peternakan di ujung sana :).

Dari jl. Dalem Wangi (buniwangi) mulai track perjalanan yg menanjak, berliku, dan sempit. Mpit (motor suprafit tua kesayangan Akang), sempet ngosngosan. Tapi ga menyerah, gini2 si mpit pernah ke bukit Bintang dari rute Padasuka hehehe. Idlan sih seneng, pas ditanya mau liat sapi.. Doi bilang 'mooo" (niruin suara sapi).

Menyusuri peta Dago Diary dari Bu Yanti sudah serasa peta harta karun.

Menakjubkan! Menyusuri perbukitan hijau dengan udara segar, khas perbukitan. Saya sebagai navigator beberapa kali salah nentuin arah alhasil sempat kesasar juga tapi ga jauh dan ga lama. Alhmdulillah bisa kembali ke jalan yang benar hehehe.

Ketika liat kumpulan ibu-ibu dengan para batita dan balita. Saya tau saya udah ada ditempat yang benar dan tidak terlambat. Oh ya, sarana parkir disini hanya bisa menampung 5-6mobil saja. Dari area parkir, untuk menuju ke Dago Dairy kami harus jalan sejauh kurang lebih 400m, melalui jalan berbatu dan agak mendaki. Lumayanlah untuk membakar kalori hehe. Dan Idlan suka jalan.

Dago Diary

"Kami perternakan sapi, bukan pabrik" 

suka sekali kalimat dari Pak Mark (suami Ibu Yanti). Menurut Bu Yanti, Dago Diary akan mengistirahatkan Sapi dua bulan sebelum melahirkan. Artinya tidak diperah susu dan dipisahkan dari kawanannya, tujuannya ya supaya sapi merasa rileks dan persalinan pun diharapkan lancar. Ah, manis sekali..sukaaaa sama treatment ini.

Anak-Anak diberi aktifitas mencari hewan-hewan perternakan di sebuah lapangan kecil sambil melihat Ayam peliharaan pak Mark dan Bu Yanti. Melihat Sapi di kandang, memberi makan pedet (sapi kecil). Idlan sih sukaaa sekali, doi sudah nyolong start mengamati Rara, sapi betina yang sedang dipisahkan dari rombongannya karena dua bulan lagi akan melahirkan. Idlan memang agak unik, Doi ga suka track pada umumnya, doi penasaran pengen serodotan di lahan curam di belakang peternakan alhasil Ambunya ga mengijinkan. Atuhlaaaah Aidlan. Dan doi mulai kesel dan nangis kemana2. Udah deh wisatanya terasa melelahkan ini mah.

Idlan ga mengikuti sesi perjalanan ke hutan. FYI, sekitar 50m di depan peternakan ini ada hutan, dan tampaknya seru. Akang, Saya, dan Idlan ga ikutan. Kemudian rombongan menikmati makan siang, dan Idlan masih memilih untuk asyik dengan apa yang doi pengen. Huffft sabaaaaar ambuuu..

Tapi ketika Pak Mark dan Bu Yanti menyuguhkan yoghurt dan sesi poto idlan mulai kooperatif. Walaupun manyun doi udah mau ikutan di poto.

Pointnya sih, Idlan suka dengan sapi. Dan alhamdulillah ga takut. Oke, wisata murah meriah yang sangat bermanfaat dan menyenangkan (lepas dari dramanya Idlan ya).

Kalau membayangkan wisata ini adalah wisata cantik ala turis, lupakan! Siapkan sepatu keds untuk menyamankan perjalanan mommy, si kecil dan keluarga. Selamat berwisata Alam ya..

::19 Mei 2016::

Ini cerita Ambu,

Karena setiap Ibu punya cerita.

Ps: Happy sembilan belas Akang :* (bertepatan dengan tanggal 19)