Pages

Persiapan sebelum menikah

Apakah yang harus dipersiapkan sebelum menikah?
'ada calonnya'
#eaaaa

iyes ga ada calon mah atuh bingung mau nikah sama siapa.
kalau calonnya belum ada?
ya memantaskan diri dulu. mungkin Alloh ingin kamu menemukan jodoh dalam kondisi terbaik.
yang ibadahnya masih labil, ya distabilin dulu.
terus meminta sama Alloh.
Maha pencipta kan Alloh, yang menciptakan jodoh kita juga Alloh. Ya minta sama Alloh biar jodoh segera datang.

Saya menikah dengan akang 19 januari 2013, iyaaaa hari ini tepat tiga tahun yang lalu. setelah jalan panjang dan berliku saya hadapi. sempat bertemu orang yang salah. berkali-kali menangis dan akhirnya menyerah. Lieur sama pertanyaan saudara dan nasabah kantor kapan menikah. ah, sampai seorang Iman Rasidi (baca: Akang) datang menjemput saya. kemudian memuliakan saya dalam satu pernikahan.

Cerita dimulai dari twitter, (usum keneh cerita bermula dari socmed, hehehe), salah satu tokoh pengusaha mas mono ngtweet bertema menikah. Saya iseng mengomentari kicauan tersebut. Dan mulailah Akang mengontak saya. perkenalan tidak lama, dari sana Akang minta ijin berkunjung ke rumah. Bandung - Kuningan ketika itu, saya hanya mengiyakan dan ga yakin aja. eh, ternyata Akang betulan kerumah. pertemuan pertama, agenda bertemu saya dan keluarga saya. Pertemuan kedua, kepada Emak (baca: ibu saya) Akang melamar, kaget kaya simsalabim. Sedetik sebelumnya saya melewat salah satu fase sulit, sekejap mata sesuatu yang menamakan kebahagiaan mendekat. Ah, kaya sinetron, sebentar menangis kemudian kebahagiaan datang.

Saya mantapkan dengan istikharah sebelum saya jawab iya atau tidak. Betul-betul berpasrah, kalau jodoh pasti Alloh bikin mudah perjalanannya. Disaat yang hampir sama, Ada lamaran atas nama orang lain untuk saya, cuma beda sehari setelah Akang. sejujurnya saya belum mendapatkan jawaban. Tetapi melihat kemudahan yang ada, melihat kesungguhan Akang berjuang melihat caranya merebut dan menyakinkan emak. Melihat cara Akang merawat dan memperlakukan Mamah yang spesial (baca : Ibunya Akang), ah rasanya saya semakin mantap, "laki-laki yang memperlakukan ibunya dengan penuh kebaikan mudah-mudahan bertanggungjawab dan memperlakukan istrinya dengan baik pula".
Bismillah, saya akhirnya bilang iya.



Proses dari kicauan ditwitter itu hari kedua di bulan syawal, 20 Agustus 2012. sampai menikah 19 januari 2013. Prosesnya relatif mudah. Dan istikharah terjawab seiring waktu berjalan. Dan syah.

“Dan nikahkanlah orang-orang yang sendirian di antara kamu, dan orang-orang yang layak (menikah) dari hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. JIKA MEREKA MISKIN ALLAH AKAN MENGKAYAKAMEREKA DENGAN KARUNIANYA. Dan Allah Maha Luas (pemberianNya) dan Maha Mengetahui.” (An Nuur 32)

Biaya pernikahan juga saya rasa bukan halangan untuk menikah. Kami menikah dengan pesta pernikahan hampir mendekati impian saya, undangan yang tidak terlalu banyak. Alhamdulillah banyak teman-teman yang membantu. Jadi jangan dipersulit dan jangan bikin sulit.

Kisah kami jauh dari ta'aruf yang syar'i. tetapi kami sepakat menyegerakan niat baik pernikahan. Mengenai biaya menikah, rejeki di depan sana, janji Alloh pasti! 'Akan mengkayakan dengan karunianya".

Rangkuman dari perjalanan itu kalau saya simpulkan bukan berambisi mencari pasangan tapi berpasrah diri dan minta kebaikan sama sang pemilik hidup Alloh Azza wa jalla.

ini cerita Ambu ketika Awal menikah, bagaimana ceritamu?

*Marini
istrinya Iman Rasidi

#ODOP99days
#Days8
#ceritaAmbu
#HappySembilanBelas

Mansu Kids

Tidak ada komentar:

Posting Komentar